Rabu, 08 September 2010

SOAL-SOAL MATERI SEMESTER I

SOAL-SOAL MATERI SEMESTER I

Soal-Soal Pelatihan 1

Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d!

1. Tema yang paling sesuai untuk cuplikan teks dialog tersebut adalah ….

a. Pendidikan dan pengetahuan budaya penting bagi anak.

B*. Antara pendidikan di sekolah dan di rumah harus berkesinambungan.

c. Tidak adanya pendidikan yang paling sempurna.

d. Banyak hal yang perlu diperhatikan tentang pentingnya cagar budaya yang terawat.

2. Pernyataan berikut yang sesuai dengan pendapat Pakar 1 dalam cuplikan teks dialog di atas adalah ….

a. Pendidikan tentang ilmu sejarah dan budaya belum mencapai sasaran.

B*. Banyak cagar budaya yang tidak terawat dengan baik

c. Saya sangsi bahwa para remaja sudah mendapat pelajaran sejarah dan

budayah di sekolah dengan baik.

d. Cagar budaya tidak akan terawat jika tidak ada pengetahuan sejarah

dan budaya.

1. Kesimpulan yang paling tepat untuk cuplikan teks dialog di atas ….

a. Menjaga cagar budaya adalah tanggung jawab para pengunjung.

b. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang paling penting.

c. Mari kita jaga kebudayaan jangan sampai punah oleh zaman.

d.* Memelihara cagar budaya sangat penting dan harus ada kerja sama

antara sekolah dan orang tua dalam mendidik para putra-putrinya.

4. Komentar berikut yang paling sesuai untuk cuplikan teks wawancara di atas

Adalah ….

a. Semua pakar berpendapat berseberangan antara satu dengan lainya.

b. *Kedua pakar dalam dialog tersebut sama-sama insan yang peduli terhadap pelestarian cagar budaya sekaligus peduli terhadap pendidikan di sekolah dan di rumah.

c. Pakar 1 kurang menguasai bidang yang dijadikan bahan dialog.

d. Wawancara Pakar 2 terhadap perkembangan budaya kurang karena tidak memahami perilaku remaja, zaman sekarang.

5. Sebuah tanggapan yang baik dari seorang narasumber dalam dialog harus benar. Yang dimaksud benar adalah ….

a.* sesuai dengan kaidah keilmuan pada bidang yang bersangkutan

b. diberikan tambahan wawasan dari bidang lain

c. menurut pemahaman narasumber

d. sudah digunakan dan diketahui khalayak umum

6. Komentar sebuah dialog harus bersifat objektif. Yang dimaksud objektif adalah ….

a. pernyataan berbobot jika dilihat dari disiplin ilmu lain

b.* apa adanya dan tidak memihak

c. dibandingkan dengan pendapat orang lain

d. tidak serta merta dalam menyampaikan komentar

7. Kesimpulan dari sebuah kegiatan dialog interaksi dapat diambil dari ….

a.* hal-hal pokok dalam dialog

b. tema dialog

c. peserta dialog

d. tinjauan dari pakar lain yang setuju

8. Dialog interaktif antara narasumber dan pendengar atau atau pemirsa yang dilakukan di radio atau televisi menggunakan sarana sebagai berikut, kecuali ….

a. telepon

b. e-mail

c. SMS

d.* surat pembaca

9. Di bawah ini yang bukan merupakan unsur yang mendukung kegiatan dialog interaktif adalah ….

a. media yang menjebatani kegiatan dialog

b. para pakar yang menguasai bidang yang berkaitan dengan tema dialog

c. * peserta yang junlahnya banyak

d. moderator

10. Pertanyaan yang baik dari peserta dialog interaktif harus memperhatikan hal hal berikut , kecuali ………

a. bahasa yang digunakan efektif dan komunikatif

b.* bahasa yang digunakan harus lengkap dengan latar belakang , tujuan,

dan data-data pendukung .

c. memerhatikan kesopanan dalam berbicara

d. pertanyaan relevan dengan tema pembicaraan

KEBAHASAAN

KEBAHASAAN

1. Gabungan kalimat tunggal atau kalimat majemuk yang menunjukan

pengandaian.

a. Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola, yaitu :

· Subjek dan predikat (S-P)

· Subjek, predikat, dan objek (S-P-O)

· Subjek, predikat, objek, dan pelengkap (S-P-PEL.)

· Subjek, predikat dan objek, pelengkap, dan keterangan

(S-P-Pel.-Ket.)

b. Gabungan beberapa kalimat tunggal akan membentuk kalimat majemuk.

c. Jika makna sebuah kalimat majemuk menyatakan sesuatu yang belum terjadi , kalimat tersebut berarti menyatakan pengandaian.

d. Kunjungsi yang digunakan untuk membentuk kalimat majemuk yang ber- makna pengandaian adalah jika ,apabila, kalau, andaikata, seandainya,

bilamana.

Contoh :

· Kami akan berterima kasih. ( kalimat tunggal )

· Bapak berkenan berkunjung ke rumah kami. ( kalimat tunggal )

· Kami akan berterima kasih jika Bapak berkenan berkunjung ke rumah kami. ( kal. Majemuk menyatakan pengandaian )

2. Kalimat majemuk yang menujukkan menujukkan hubungan sebab akibat

a. Menyatakan hubungan penyebab

· Kalimat majemuk yang menyatakan hubungan penyebab adalah kalimat majemuk yang kluasa sematannya menyatakan sebab atau alasan seperti yang disebutkan dalam kluasa utamanya.

· Konjusi yang digunakan dalam kalimat majemuk yang menyatakan penyebab adalah sebab, karena, dan oleh karena.

Contoh :

Pekerjaan ini terpaksa saya tinggalkan karena ada pekerjaan lain yang sesuai dengan kemampuan.

b. Menyatakan hubungan akibat

· Kalimat majemuk yang menyatakan hubungan akaibat adalah kalimat majemuk yang kluasa semangatnya menyatakan akibat seperti yang disebutkan dalam kluasa utamanya.

· Konjungsi yang digunakan dalam kalimat majemuk yang menyatakan akibat adalah sehingga, sampai, dan maka.

Contoh:

Dia terlalu sering begadang sehingga kesehatannya agak terganggu.

1. Kalimat majemuk yang menujukan hubungan perbandingan

a. Kalimat majemuk yang menyatakan hubungan perbandingan adalah kalimat majemuk yang kluasa sematanya menyatakan perbedaan atau kebalikan dari yang disebutkan dalam kluasa yang utamanya.

b. Kongjungsi yang digunakan dalam kalimat majemuk yang menyatakan perbandingan adalah tetapi, melainkan, dan padahal.

Contoh:

Kakkanya periang, tetapi adiknya pendiam.

2. Pergeseran makna kata

a. Meluas, yaitu perubahan makna pada sebuah kata yang dulu hanya untuk lingkup terbatas, kini mencakup pemakain dalam arti luas.

Contoh:

· Kta berlayar dulu hanya mencakup pengertian kegiatan melakukan perjalanan dengan perahu di laut yang menggunakan layer, tetapi sekarang digunakan untuk menyatakan kegiatan mengarungi laut dengan berbagai macam kapal.

· Kata Bapak dan ibu dulu hanya untuk menyemut orang tua dari anak-anaknya, sekarang digunakan untuk menyebut ssiapa saja yang pantas dipanggil dengan kat-kata itu.

b. Menyempit, yaitu perubahan makna pada sebuah kata yang dulu cakupannya luas, sekarang menjadi sempit.

Contoh:

· Kata sarjana dulu untuk menyebut golongan cendekiawan, sekarang hanya digunakan untuk lulusan universitas.

· Orang itu memeng peminum.( khusus minum beralkohol)

c. Sinestesia, yaitu perubahan makna akibat pertukaran tanggapan antara dua indra yang berbeda.

Contoh :

· Hatiku menjadi panas ketika ia menghina adikku.

· Telinganya sakit ketika mendengar ucapan yang menghina orang tuanya.

d. Ameliorasi, yaitu arti sebuah kata yang baru terasa lebih pantas atau enak di dengar dari pada arti kata sebelumnya.

Contoh :

· Kata suami terasa lebih pantas atau lebih baik dari pada kata laki

· Kata busana terasa lebih tinggi dari pada kata pakaian.

· Kata warakawuri terasa lebih sopan daripada kata janda pahlawan.

e. Asosiasi, yaitu pergeseran makna yang terjadi karena persamaan sifat.

Contoh :

· Hotel itu dihantam ombak tsunami bersama penghuninya

· Kawanan preman itu akhirnya digulung oleh pihak yang berwajib

f. Peyorasi, yaitu arti sebuah kata yang baru terasa lebih rendah dari pada arti kata sebelumnya

Contoh :

· Kata hostes dulu bermakna nyonya rumah, sekarang mengandung makna yang negative.

· Kata simpanan memiliki bisa arti simpanan wanita, misalnya pada kalimat lelaki itu memiliki simpanan selain istrinya yang sah.

3. Kalimat Inversi

Kalimat inversi adalah kalimat yang predikatnya terletak didepan subjek.

Contoh:

· Terkesima aku melihat keindahan alam di Gunung Renjani.

6. Gabungan imbuhan ter-/-kan

a. Fungsi gabungan imbuhan ter-/-kan adalah membentuk kata kerja pasif.

Contoh:

· Indah (kata sifat) menjadi terindah (kata kerja)

· Buku (kata benda) menjadi terbukukan (kata kerja)

c. Makna gabungan imbuhan ter-/-kan adalah menyatakan sudah di….

Contoh:

· Hal itu terpikirkan juga olehku.

· Surat Bapak telah tersampaikan dua minggu yang lalu.

7. Gabungan imbuhan ter-/-i

a. Fungsi gabungan imbuhan ter-/-I adalah membentuk kata kerja

b. Makna gabungan imbuhan ter-/-I adalah menyatakan dapat di…

Contoh:

· Kepandaian anak itu tersaingi teman sekelasnya.

· Pagar tembok terlampaui dengan sekali lompatan.

8. Sufiks atau Akhiran

a. Akhiran –wan-man

Makna akhiran –wan-man adalah menyatakan orang yang mempunyai…

Contoh:

· Banyak sukarelawan berusaha mencari kapal yang hilang itu.

· Afandi adalah seorang seniman sejati.

b. Akhiran-wati

Makna akhiran-wati adalah menyatakan perempuan yang menjadi…

Contoh:

· Jumilah adalah karyawati di sebuah perusahaan konfeksi.

· Para peragawati itu tampak anggun dengan busana yang dikenakan .

c. Akhiran-isasi

· Fungsi akhiran-isasi adalah membentuk kata benda.

· Makna akhiran-isasi adalah menyatakan proses atau menjadikan sesuatu.

· Akhiran-isasi berasal dari akhiran-isatie(Belanda) atau –ization(Inggris).

· Akhiran –isatie dan –ization diserap bersama dengan kata dasarnya, misalnya organisatie(Belanda) dan organization(Inggris)

Contoh dalam bahasa Indonesia:

· Di kabupaten Gunung Kidul dicanangkan gerakan turinisasi.

· Program swastanisasi kini telah menujukan geliatnya di berbagai bidang.

d. Akhiran-is

· Fungsi akhiran –is adalah membentuk kata benda

· Makna akhiran –is adalah menyatakan proses atau menjadikan sesuatu.

· Akhiran –is berasal dari akhiran –isch(Belanda) atau –ist(Inggris).

· Akhiran –isch dan –ist diserap bersama dengan kata dasarnya.

Contoh dalam bahasa Indonesia:

· Paham komonis dilarang di Negara Indonesia

· Secara biologis, organ manusia terdiri atas urat syarat yang rumit.

e. Akhiran –isme

· Fungsi akhiran –isme adalah adalah membentuk kata benda.

· Akhiran –isme berasal dari sufiks- ism.

· Akhiran –isme diserap bersamaan dengan kata dasarnya.

Contoh dalam bahasa Indonesia:

· Faham individualisme menganggap bahwa manusia secara pribadi memerlukan perhatian.

· Kapitalisme tidak sesuai dengan kepribadian rakyat Indonesia.

9. Kata depan dengan

Fungsi

Kata depan dengan dipakai untuk:

menandai makna ‘alat’

Contoh:

Pak Tani memanen padinya dengan ani-ani

b. menandai makna ‘peserta’

Contoh:

Habibi pergi ke perpustakaan dengan saudara sepupunya.

b. menandai makna ‘cara’

Contoh:

Dengan sigap Ayah menolong anak yang hamper jatuh itu.

c. menandai makna ‘pelaku’

Cntoh:

Peiwa kebakaran itu diawali dengan suara ledakan dari rumah korban.

d. Menandai makna ‘penderita’

Contoh:

Kalian jangan percaya dengan orang itu.

CERPEN

CERPEN

1. Cerpen adalah karangan pendek berbentuk prosa dan berisi penggalan

Peristiwa hidup tokoh.

1. Ciri-ciri cerpen adalha sebagai berikut.

a. Bersifat fiktif atau rekaan, namun isi ceritanya logis.

b. Pokok cerita berfokus pada satu aspek cerita yang menimbulkan kesan

dan efek tunggal.

c. Mengungkapkan masalah terbatas pada hal-hal yang penting saja.

d. Menyajikan cerita dengan cermat dan jelas.

3. Unsur-unsur dalam cderpen adalah sebagai berikut.

a. Tema, yaitu pokok pikiran yang mendasari suatu cerita.

b. Alur, yaitu jalinan peristiwabyang satu dengan peristiwa yang lain, yang menyatakan sebab-akibat terjadinya sesuatu sehingga menjadikan cerita lebih menarik. Bagian-bagian dalam alur adalah pemaparan,

penggawatan atau komplikasi(konflik), klimaks atau puncak konflik, anti klimaks atau pelarian, dan penyelesaian.

c. Tokoh, yaitu para pelaku yang berperan dalam sebuah cerpen.

- Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang merupakan pendukung ide dan

merupakan pendukung ide dan merupakan pusat cerita.

- Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang menentang ide.

- Tokoh tritagonis, yaitu tokoh pembantu yang berperan sebagai

Penengah.

d. Karajter, yaitu watak seorang tokoh dalam cerpen.

e. Setting, yaitu keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana

terjadinya cerita.

4. Langkah-langkah mengungkapkan kembali isi cerpen adalah sebagai

berikut.

a. Membaca sarana keseluruhan cerpen dengan seksama.

b. Memahami isi atau maksud ide poko setiap paragraph.

c. Mencari ide pokok setiap paragraph

d. Menceritakan dengan bahasa sendiri berdasarkan ide pokok yang telah

ditemukan.

5. Antologi cerpen adalah buku yang berisi kumpulan cerpen, baik hasil

karya seorang cerpenis maupun beberapa crpenis.

Contoh cerpen remaja

Uluran Tangan

Karya Silvia Irianti

Sri tampak begitu murung. Tidak seperti biasanya, hari ini ia begitu pendiam. Sifat dan sikap yang sangat ramah dan sopan membuat teman-temannya ingin mengetahui penyebab perubahan sikap Sri. Sebagai sahabat karibnya, aku juga ingin mengetahui penyebab kemurungan Sri. Setiap hari Sabtu, aku biasa mengajak Sri berjalan-jalan bersama ayah, ibu, dan adik-adikku. Ayah dan ibuku sudah menganggap Sri sebbagai anaknya senddiri. Ayah Sri telah meninggal dunia lima tahun yang lalu karena sakit kanker paru-paru. Jadi, sekarang ibunylah yang menopang hidupnya bersama dengan keempat adiknya. Akan tetapi, aku sungguh tidak menyngka peristiwa yang sangat tidak aku inginkan terjjadi. Sri menolak ajakanku dengan kasar dan mengatakan sesuatu yang menyakiti hatiku.

”Mulai sekarang, aku tak mau ikut kamu jalan-jalan lagi,” balasnya ketika kutanya dia mau ikut atau tidak. Aku betul-betul terkejut atas jawabannya itu.

Sesampainya dirumah, aku menceritakan semua peristiwa yang aku alami dan juga perubahan-perubahan yang terjadi pada diri Sri kepada ibuku. Ibu sangat sabar dan bijaksana dalam menghadapi permasalahan. Karena itulah, setiap kali aku mendapat kesulitan, hanya kepada ibuku aku berkeluh kesah. Ibuku menasehati agar aku menyadari hal itu.

”Sil, sebaiknya kautanyakan kepada Sri\, kesulitan apa yang tengah ia hadapi!”

”Apa benar ia mengalami kesulitan, Bu?”

”Ibu rasa demikian, tidak mungkin Sri berubah sikap jika tidak ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.”

”Betul juga, baiklah, aku akan mencoba menanykannya.”

Hari ini Sri tidak masuk sekolah, di dalam suratnya, ia sakit. Aku ingin tahu penyakitnya sehingga sepulang sekolah aku mampir ke rumah Sri. Tetapi, begitu tiba di rumah Sri, aku jadi kebingungan, apakah sebenarnya yang telah terjadi? Dua hari….. tiga hari…..lima hari…. sudah Sri tidak masuk sekolah. Sore itu aku baru pulang dari latihan upacara di sekolah. Aku terkejut ketika melihat Sri dengan seragam sekolah berada di tukungan jalan. Pakaiannya telah lusuh danj dekil, ia berdiri lunglai.

”Sri…, Sri….!” Kucoba memanggilnya kutunggu apakah ia menanggapi panggilanku atau tidak.

”Sil…, Silvi….!” Suaranya parau dan ia pun menghambuur kepelukanku. Ia menangis, sedih,. Aku mencoba membujuknya agar mau kuajak piulang ke rumahku. Ia setuju. Kusuruh dia mandi kemudian makan. Selanjutnya ayah, ibu, aku, dan Sri duduk di ruang tamu. Ibu meminta Sri menceritakan semua yang telah dialaminya. Sri menceritakan dari mula hingga akhir. Akhirnya kami tahu bahwa Sri belum membayar uang SPP dan Bu Rati memberi tenggang waktu hingga akhir bulan. Akan tetapi, hingga akgir bulan Sri belum sanggup membayar karena belum mendapatkan uang. Itu semua yang menyebabkan Sri pergi dari rumah dan tidak masuk sekolah. Ayah dan ibuku menasihati agar Sri tidak mengulangi perbuatannya pergi dari rumah.

”Kasihan ibu dan adik-adikmu!”

Ibu dan ayahku akhirnya mengangkat Sri sebagai anak asuh dan akan membantu mencukupi kebutuhan ekonomikeluargany.sri menangis haru dan bahagia. Dipeluknya ibuku dan diciumnya tangan ayahku. Sri memang anak yang rajin dan pandai, tidak ada salahnya ayah dan ibuku menjadikannya sebagai anak asuh. Malam itu juga, aku, ayah, dan ibuku mengantar Sri pulang. Sri dan ibunya mengucapkan terimakasi kepada ayah dan ibuku serta bersyukur atas pertolongan Tuhan. Esok harinya, Sri sudah kembali masuk sekolah dengan wajah yang berseri-seri. Bahagia, ya ia amat bahagia. Dalam hatiku pun mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah mengulurkan pertolongan kepada hamba-hamba-Nya yang sedang menghadapi cobaan.

Harapanku, semoga kami slalu dalam lindungan dan pertolongan-Nya.Amin.

Setelah membaca cerpen tersebut dengan seksama, kita dapat menceritakan kembali dengan bahasa sendiri sebagai berikut.

Sri dikenal sebagai anak yang ramah dan sopan, Tiba-tiba sikapnya berubah menjadi tidak bersahabat dan pendiam. Silvia dan teman-temanya ingin tahu penyebab perubahan sikap Sri. Hal tersebut diceritakan Silvia kepada ibunya dan ibu Silvia menyuruh menanyakan langsung penyebab perubah sikap Sri sendiri. Ternyata perubahan sikap Sri disebabkan dia belum membayar SPP. Orang tua Silvia bersedia membantu Sri dengan dengan mengangkatnya sebagai anak asuh. Sri akhirnya gembira dan mengucap terimakasih kepada keluarga Silvia dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa pemurah.

SYAIR

SYAIR

1. Syair merupakan jenis karya sastra berbentuk puisi lama yang berasal dari Arab.

2. Kata syair berasal dari kata syuur yang berarti perasaan.

3. Syair tiba di Indonesia dibawa oleh para pedagang dari bangsa Gujarat, Persi, dan Arab.

4. Ciri-ciri syair adalah sebagai berikut:

a. tersusun atas beberapa bait;

b. setiap bait terdiri atas 4 larik yang maknanya berhubungan;

c. setiap larik terdri atas 4 sampai 6 kata atau 8 sampai dengan 12 suku

kata ;

d.setiap larik merupa kan isi;

f. rima setiap akhir lariknya adalah a a a a;

g. setiap bait mempunyai hubungan arti atau isi;

h. isi merupakan cerita atau berita.

5. Kegunaan syair pada zamannya adalah sebagai berikut:

a. Untuk membuat cerita yang panjang bahkan hingga ratusan bait.

b. Ungtuk membentangkan ilmu pengetahuan, nasihat, dan kebenaran.

c. Untuk melahirkan kasih sayang dalam keluarga.

6. Perbedaan pantun dan syair

No

Pantun

Syair

1

Merupakan hasil kesusastraan Indonesia asli

Merupakan kesusastraan akibat pengaruh bangsa arab

2

Bersajak ab ab

Bersajak aa aa

3

Isi terdapat pada baris ketiga dan keempat

Isi terdapat pada semua baris

4

Mempunyai sampiran

Tidak mempunyai sampiran

5

Tiap bait pantun berdiri sendiri

Antara bait satu dengan yang lain saling berhubungan maknanya.

Perhatikan contoh ” Syair Bidasari ” berikut.

Setelah Baginda mendengarkan sembah

Wajah yang manis pucat berubah

Baginda berangkat dada ditebah

Hati susah susah gelabah

Hulubalang menteri larilah fana

Baginda pun masuk ke dalam istana

Tuan Puteri Pusparatna

Hatinya terkejut terlalu bena

Puteri itu hamil delapan bulan

Bertambah sangat kesukaran

Dibawa baginda turun berjalan

Suatu pun tidak perbekalan

Setelah sampai ke dalam hutan

Serta berat dengan ketakutan

Baginda tidak tahukan jalan

Puteri pun sakit dengan keberatan

Adapun akan tuan puteri

Oleh Baginda dipimpin jari

Tidak terbawa badan sendiri

Kasihan melihat laki istri

Terlelu belas di dalam hati

Sepanjang jalan singgah berhenti

Barang kehendak dituruti

Bertemu sungai singgah mandi

7. Untuk menyanyikan puisi, sebuah puisi harus diolah atau diaransemen

sehingga menjadi lagu dan dapat dinyanyikan.

Contoh menyanyikan puisi

Berita Kepada Kawan

Karya Ebiet G. Ade

Perjalan ini terasa sangat menyedihkan

Saying engkau tak ada disampungku, kawan

Banyak cerita yang mestinya kau saksikan

Di tanah kering bebatuan

Duh, duh….

Tubuhku terguncang dihempas batu jalanan

Hati bergetar menambah kering rerumputan

Perjalanan ini pun seperti jadi saksi

Gembala kecil menangis sedih

Ooo….

Kawan coba dengar apa katanya

Ketika ia kutanya mengapa?

Ayah ibunya telah lama mati

Ditelan bencana tanah ini

Sesampainya di laut

Kukabarkan semuanya

Kepada karang

Kepada ombak

Kepada matahari

Tetapi semua diam

Tetapi semua bisu

Tinggal aku sendiri

Terpaku menatap langit

Barangkali disana ada jawabnya

Mengapa di tanahku terjadi bencana

Mungkin Tuhan mulai bosan

Melihat tingkah kita

Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa

Atau alam mulai enggan

Bersahabat dengan kita

Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang

Hoooo… Hoooo….

Baris-baris dalam lagu tersebut dapat disebut puisi karena bersifat puitis.

setelah diolah, puisi tersebut dapat dinyanyikan dan enak didengar.

LAPORAN

LAPORAN

1. Laporan merupakan informasi yang berisi hasil kegiatan, bentuk pertanggungjawaban, maupun hasil pengamatan yang disampaikan secara tertulis maupun lisan.

2. Berdasarkan isinya, ada beberapa jenis laporan, yaitu laporan buku, laporan diskusi, laporan perjalanan, laporan peristiwa, dan laporan penelitian.

3. Fungsi laporan adalah sebagai.

a. bukti pertanggungjawaban orang bagi yang mendapat tugas;

b. landasan untuk mengambil keputusan;

c. sarana untuk melakukan pengawasan;

d. bahan studi dan pengalaman bagi orang lain;

e. sarana untuk kepentingan pengarsipan dan pendokumentasikan

4. Hal yang harus kita perhatikan ketika menganalisa sebuah laporan adalah 5W+1H (what/ apa,who/ siapa, why/mengapa, when/ kapan, where/ di mana, dan how/bagaimana).

5. Untuk menemukan pokok-pokok isi laporan, kita dapat memerhatikan kata-kata kunci dalam setiap kalimat utama sebuah laporan.

6. Laporan peristiwa mengungkapkan hal-hal penting tentang suatu peristiwa.

7. Laporan peristiwa didasarkan bahwa peristiwa yang dialami narasumber sangat penting dan bermanfaat dengan untuk diketahui khalayak.

8. Laporan dapat disampaikan secara lisan dengan mengungkap hal-hal sebagai berikut.

a. Latar belakang dan tujuan

b. Tempat dan waktu

c. Peristiwa yang dialami

d. Hasil yang diperoleh

9. Contoh laporan secara lisan, misalnya laporan pandangan mata reporter radio atau televisi tentang suatu peristiwa.

Contoh laporan reporter radio

Karnaval Peringatan HUT RI Ke-64 Kota Semarapura

Selamat siang pendengar radio Ceria FM. Pada saat ini kami berada di Jalan Surapati, Semarapura untuk mengikuti jalannya Karnaval Budaya dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun RI yang ke- 64. Dapat kami laporkan bahwa pada hari ini di sepanjang Jalan Surapati dipenuhi oleh sebagian besar warga kota Semarapura. Mereka tampak antusias menyaksikan jalannya karnaval pembangunan kali ini.

Sementara itu beraneka ragam kendaraan hias , drum band, barisan anak sekolah yang menampilkan beragam atraksi tari daerah dengan rapi dan tertib mengikuti jalannya carnaval. Para peserta berasal dari berbagai sekolah yang ada di kabupaten Klungkung . Iring-iringan ini dimulai dari lapangan Puputan , menuju jalan Surapati, jalan Diponogoro, Jl Arjuna dan kembali ke Lapangan Puputan.

Perlu kami sampaikan pula bahwa di depan Munumen Puputan Klungkung para peserta mendemontrasikan tarian daerah yang diiringi gong baleganjur disaksikan oleh pejabat Muspida kabupaten Klungkung.

Demikian laporan pandangan mata dari kota Semarapura , selamat siang.

MENYUNTING KARANGAN

MENYUNTING KARANGAN

1. Menyunting karangan berarti memperbaiki karangan berdasarkan kaiidah-kaidah yang benar.

2. Kaidah-kaidah yang harus diperbaiki atau diperhatikan dalam sebuah karangan adalah sebagai berikut.

a. Ejaan, hendakya menggunakan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).

b. Tanda baca, ketepatan penggunaan dan penempatan tanda baca, misalnyan tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik koma (;), tanda titik dua (:), tanda petik satu (’….’), tanda petik dua (”….”), dan sebagainya.

c. Diksi, yaitu pilihan kata yang sesuai dengan konteks kalimat.

d. Kalimat, yaitu keefektifan kalimat.

e. Paragraf, yaitu keterpaduan dan keruntutan paragrraf.

f. Keterbacaan karangan.

g. Sistematika penyajian.

h. Kebenaran konsep materi karangan.

3. Kegiatan menyunting dilakukan salah satunya untuk mempersiapkan naskah yang baik dan benar sebelum diterbitkan.

4. Naskah-naskah tersebuut biasanyan berupa buku, majalah, surat kabar, tabloid, dan sebagainya.

5. Kegiatan menyunting naskah juga kkegiatan mengedit naskah.

6. Orang yang berprofesi mengedit naskah disebut editor.

Contoh menyunting karangan

Naskah sebelum disunting

Merawat tanaman hias

Tanaman hias adalaah merupakan tanaman yang berfungsi untuk menambah keindahan. Tanaman hias dapat diletakkan didalam atau diluar ruangan baik dirumah, dikantor, atau dimana saja. Banyak berbagai jenis tanaman hias yang dijualdengan harga bervaresi. Agar tanaman hias dapat tampil dengan indah harus dirawat dengan baik.Dalam merawat harus mengeetahui karaakteristik dan kebutuhan tanaman. Sebagai contoh misalnya merawat tanaman anggrek harus mengetahui sifat-sifat dan kebutuhan tanaman anggrek tersebut sehingga tanaman anggrek itu dapat tumbuh dengan sehat. Demikian juga untuk merawat tanaman hias yang lain juga harus mengetahui dan memahami sifat-sifat serta kebutuhan tanaman. Pada dasarnya setiap jenis tanaman hias memiliki sifat-sifat dan kebutuhan yang berlainan antara satu dengan tanaman lainnya. Misalnya tanaman teratai tanaman bunga kamboja kedua jenis tanaman tersebut memiliki sifat dan kebutuhan yang berbeda-beda. Tanaman teratai seharusnya ditanam dikolam atau tempat berair sedangkan tanaman kamboja tidak membutuhkan banyak air sehingga tidak ditanam didalam kolam seperti halnya tanaman teratai.

7. Karangan tersebut belum memenuhi standar karangan yang baik dan benar karena ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan kaidah penulisan misalnya sebagai berikut.

a. Penulisan kalimat pada awal sebuah paragraph seharusnya sedikit menjorok masuk, bukan rata kiri.

b. Penulisan judul karangan tersebut tidak tepat, judul karangan seharusnya ditulis menggunakan huruf capital pada setiap awal kata. Judul karangan seharusnya diletakkan ditengan atau centering. Penulisan judul yang benar untuk karangan tersebut adalah Merawat Tanaman Hias.

c. Kalimat pertama pada karangan tersebut tidak efektif karena terdapat penggunaan kata yang mubazir, yaitu kata adalah dan merupakan. Kedua kata tersebut bermakna sama sehingga seharusnya digunakan salah satunya.

d. Pada kalimat kedua terdapat kesalahan penulisan kata didalam dan diluar. Penulisan yang benar adalah dengan memisahkan antara kata di dan kata dalam dan di dengan kata luar. Kata di pada kedua kata tersebut berfungsi sebagai kata depan dan menunjukan tempat. Selain itu, pada kalimat tersebut juga terdapat kesalahan pada penggunaan tanda baca, seharusnya sebelum kata baik diletakkan tanda koma (,).

e. Pada kalimat ketiga juga ditemukan kesalah ejaan pada penulidan kata bervareasi. Kata tersebut tidak baku. Penulisan kata bervareasi yang benar adalah bervariasi.

Selain hal-hal tersebut, masih banyak ditemukan kesalahan penulisan yang lain.

8. Berikut ini adalah alur kerja seorang editor buku dalam sebuah perusahaan penerbit ketika menyunting/mengedit sebuah naskah.

a. Membaca naskah secara tuntas dengan tujuan mengetahui gambaran keseluruhan isi naskah. Ini penting agar sang penyunting juga memahami konsep naskah/ buku yang diinginkan oleh penulis. Seorang editor tidak boleh begitu saja mengunabah sebuah naskah tanpa mengetahui konsep yang diinginkan oleh penulis. Hal itu disebabkan, sebuah buku menunjukan identitas penulisnya. Jika buku diubah terlalu dalam oleh sang editor, dikhawatirkan cirri khas penulis akan jilang. Hal ini terutama berlaku bagi buku-buku umum.

b. Menandai bagian-bagian yang meragukan. Bagian-bagian yang meragukan ini bisa diberi tanda dengan pensil berikut keterangan ataupun catatan singkat. Kemudian, seorang editor perlu berkonsultasi dengan penulis untuk membahas ”temuan-temuan” tersebut. Tujuannya adalah untuk mencari titik temu.

c. Editor mengeksekusi naskah dengan memperbaiki beberapa temuan sebelumnya perbaikan tersebut, misalnya dalam hal konsep maupun kebahasaan.

d. Editor berdiskusi dengan bagian art kreatif untuk membahas konsep buku yang akan diterbitkan tersebut berkaitan dengan naskah grafika : gambar, desain isi, desain kover, dan tata letak.

Berikut adalah hasil suntingan terhadap karangan tersebut.

Merawat Tanaman Hias

Tanaman hias merupakan tanaman yang berfungsi untuk menambah keindahan. Tanaman hias dapat diletakkan di dalam atau di luar ruanga, baik di rumah, di kantor, atau di mena saja. Berbagai jenis tanaman hias dijual dengan harga bervariasi. Agar tamanan hias dapat tampil dengan indah, harus dirawat dengan baik.

Dalam merawat tanaman hias, seseorang harus mengetahui karakteristikdan kebutuhan tanaman. Sebagai contoh, misalnya merawat tanaman anggrek, seseorang harus mengetahui sifat-sifat dan kebutuhan tersebut sehingga dapat tumbuh dengan sehat. Demikian juga untuk merawat tanaman hias yang lain juga harus mengetahui sifat-sifat dan kebutuhannya.

Pada dasarnya setiap jenis tanaman hias memiliki sifat-sifat dan kebutuhan yang berlainan. Misalnya, tanaman teratai atau tanaman bunga kamboja. Kedua jenis tanaman tersebut memiliki sifat dan kebutuhan yang berbeda. Tanaman teratai seharusnya ditanam di kolam atau tempat berair, sedangkan tanaman kamboja tidak membutuhkan banyak air sehingga seharunya tidak ditanam di dalam kolam seperti halnya tanaman teratai.